MATERI PELUANG KELAS VIII SMP KURIKULUM 2013
Apakah kalian pernah bermain ular tangga? Di dalam permainan ular tangga tentu kalian akan menggunakan dadu untuk menentukan jumlah langkah yang harus kalian ambil. Pada proses pelemparan dadu, hasil atau angka yang mungkin muncil adalah 1,2,3,4,5, atau 6. Nah kemungkinan munculnya angka pada saat melempar dadu adalah salah satu contoh Peluang Matematika.
Contoh lain dari peluang matematika adalah pelemparan koin. Pada saat melempar koin ada dua buah kemungkinan sisi yang muncul. Sisi yang pertama adalah angka (A) dan sisi yang kedua adalah gambar (A). Nah, pada materi kali ini, rumus matematika dasar akan memberikan rangkuman materi mengenai pengertian dan rumus peluang dalam matematika. Mari kita simak rangkuman materinya sebagai berikut:
Memahami Definisi dan Rumus Peluang dalam Matematika
Definisi Peluang
Peluang dapat didefinisikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa.
Di dalam materi mengenai peluang, dikenal beberapa istilah yang sering digunakan, seperti:
Ruang Sampel
Merupakan himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi.
Titik Sampel
Merupakan anggota yang ada di dalam ruang sampel
Kejadian
Merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
RUMUS PELUANG MATEMATIKA
Frekuensi merupakan perbandingan antara banyaknya percobaan yang dilakukan dengan banyaknya kejadian yang diamati. Frekuensi dapat diketahui dengan menggunakan rumus:
Peluang munculnya kejadian dapat diperkirakan melalui notasi di bawah ini:
Apabila nilai P(K) = 0 maka kejadian K tersebut sangat mustahil untuk terjadi
Apabila nilai P(K) = 1 maka kejadian K tersebut pasti akan terjadi
Amatilah contoh soal di bawah ini:
Contoh Soal 1
Pada proses pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang munculnya mata dadu yang berangka ganjil
Jawab:
Ruang sampel S = {1,2,3,4,5,6}
n(S) = 6
Mata dadu ganjil = {1,3,5}
n(S) = 3
maka P(K) = 3/6 = 1/2
Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah dua atau lebih kejadian yang dioperasikan sehingga terbentuklah sebuah kejadian yang baru
Suatu kejadian K dan kejadian komplemen berupa K' memenuhi persamaan:
P(K) + P(K') = 1 atau P(K') = 1 - P(K)
Contoh Soal 2
dari seperangkat kartu bridge, diambillah satu buah kartu secara acak. tentukan peluang terambilnya kartu yang bukan As.
Jawab:
jumlah kartu bridge = n(S) = 52
jumlah kartu As = n(K) = 4
P(K) = 4/52 = 1/13
peluang yang terambil bukan kartu As = P(K') = 1-P(K) = 1 - 1/13 = 12/13
PENJUMLAHAN PELUANG
Kejadian Saling Lepas
dua buah kejadian A dan B dikatakan saling lepas apabila tak ada satupun elemen pada kejadian A yang sama dengan elemen yang ada pada kejadian B. untuk dua buah kejadian yang saling lepas, maka peluang salah satu A atau B mungkin terjadi, rumusnya adalah:
P(A u B) = P(A) + P(B)
Contoh Soal 3
Dua buah dadu masing-masing berwarna merah dan putih dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali, tentukanlah peluang munculnya mata dadu yang berjumlah 3 atau 10!
Jawab:
Hasil pelemparan dadu tersebut dapat digambarkan dengan tabel ini:
Kejadian mata dadu berjumlah 3 ditandai dengan warna kuning.
A = {(1,2), (2,1)}
n(A) = 2
Kejadian mata dadu berjumlah 10 ditandai dengan warna biru
B = {(4,6), (5,5), (6,4)}
Karena tidak ada elemen yang sama pada A dan B digunakan rumus:
P(A u B) = P(A) + P(B)
P(A u B) = 2/36 + 3/36
P(A u B) = 5/36
Kejadian Tidak Saling Lepas
Artinya ada elemen A yang sama dengan elemen B, rumusnya dapat dituliskan menjadi:
P(A u B) = P(A) + P(B) - P(A n B)
Contoh Soal 4
Sebuah kartu diambil dari tumpukkan kartu bridge secara acak. coba kalian tentukan peluang dari kartu yang terambil adalah kartu hati dan kartu bergambar (K,Q,J)!
Jawab:
Jumlah kartu bridge = n(S) = 52
jumlah kartu hati = n(A) = 13
jumlah kartu bergambar = n(B) = 12
karena ada kartu bergambar yang merupakan kelompok kartu hati (J hati, Q hati, dan K hati) maka A dan B tidak saling lepas sehingga digunakanlah rumus:
P(A u B) = P(A) + P(B) - P(A n B)
= 13/52 + 12/52 - 3/52
= 22/52 = 11/26
Kejadian Saling Bebas
Dua buah kejadian dapat disebut saling bebas bila munculnya kejadian A tidak berpengaruh pada munculnya kejadian B sehingga peluang kejadian A dan B terjadi bersamaan dapat dituliskan menjadi:
P(A n B) = P(A) x P(B)
Contoh Soal 5
Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, coba tentukan peluang munculnya angka genap pada dau pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua!
Jawab:
misalkan A = kejadian munculnya mata dadu genap pada dadu pertama = {2,4,6} maka P(A) = 3/6
misalkan B = kejadian munculnya mata dadu ganjil prima pada dadu kedua = {3,5} maka P(B) = 2/6
karena kejadian A tidak berpengaruh pada kejadian B maka digunakan rumus:
P(A n B) = P(A) x P(B)
P(A n B) = 3/6 x 2/6 = 1/6
Kejadian Bersyarat
kejadian bersyarat terjaid apabila kejadian A mempengaruhi munculnya kejadian B atau sebaliknya. maka dapat dituliskan seperti ini:
P(A n B) = P(A) x P(B/A)
atau
P(A n B) = P(B) x P(A/B)
Contoh Soal 6
ada sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola hijau. bila diambil dua buah bola satu persatu tanpa adanya pengembalian, tentukanlah peluang bola yang terambil adalah bola merah pada pengambilan pertama dan bola hijau pada pengambilan kedua!
Jawab:
Pada pengambilan pertama tersedia 5 bola merah dari 9 bola yang ada.
maka P(M) = 5/9
Pada pengambilan kedua ada 4 bola hijau dari 8 bola yang tersisa (dengan syarat bola merah telah terambil).
maka P(H/M) = 4/8
karena kejadiannya saling berpengaruh, digunakanlah rumus:
P(M n H) = P(M) x P(H/M)
P(M n H) = 5/9 x 4/8 = 5/18
Pengertian dan Rumus Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah hasil dari perkalian antara peluang munculnya suatu kejadian dikalikan dengan banyaknya percobaan yang dilakukan. Sebagai conoth, pada pelemparan koin, nilai peluang munculnya gambar adalah 1/2. Apabila pelemparan koin dilakukan sebanyak 30 kali maka harapan munculnya gambar adalah:
1/2 x 30 = 15 kali
Karena disebut sebagai harapan, maka wajar saja apabila dari 30 pelemparan yang dilakukan bisa terjadi kemunculan gambar sebanyak 14 kali dan kemunculan angka sebanyak 16 kali. Banyaknya kejadian yang bisa diharapkan dari suatu percobaan itulah yang disebut sebagai frekuensi harapan. Rumus yang biasa digunakan untuk mencari frekuensi harapan adalah:
Frekuensi harapan munculnya kejadian
1/2 x 30 = 15 kali
Karena disebut sebagai harapan, maka wajar saja apabila dari 30 pelemparan yang dilakukan bisa terjadi kemunculan gambar sebanyak 14 kali dan kemunculan angka sebanyak 16 kali. Banyaknya kejadian yang bisa diharapkan dari suatu percobaan itulah yang disebut sebagai frekuensi harapan. Rumus yang biasa digunakan untuk mencari frekuensi harapan adalah:
Frekuensi harapan munculnya kejadian
A = P(A) x banyaknya percobaan
Untuk memahami cara menggunakan rumus di atas, maka simaklah contoh soal berikut ini:
Contoh Soal:
Sebuah dadu dilemparkan sebanyak 80 kali. Hitunglah frekuensi harapan munculnya mata dadu yang kurang dari 4!
Penyelesaian:
Misalkan A = kejadian munculnya angka dadu kurang dari 4,
maka A = {1, 2, 3} dan P(A) = 3/6 = 1/2
Frekuensi harapan = P(A) x banyaknya percobaan
Frekuensi harapan = 1/2 x 80 = 40
Sehingga frekuensi harapan munculnya mata dadu yang kurang dari 4 adalah 40 kali.
Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Yang dimaksud dengan peluang komplemen dari suatu kejadian adalah peluang dari suatu kejadian yang berlawanan dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari kejadian A merupakan himpunan dari seluruh kejadian yang bukan A. Komplemen dari kejadian A dapat ditulis sebagai Ac. Perlu kalian ingat bahwa peluang yang dimiliki suatu kejadian dan komplemennya selalu berjumlah 1 artinya suatu kejadian pasti terjadi atau pasti tidak terjadi. Sehingga rumusnya adalah:
P(A) + P(Ac) = 1
P(Ac) = 1 – P(A)
Contoh:
Apabila kita melempar dadu bermata 6, maka peluang untuk tidak mendapat sisi dadu 4 adalah:
P(4c) = 1 – P(4)
P(4c) = 1 – 1/6
P(4c) = 5/6
Untuk memahami cara menggunakan rumus di atas, maka simaklah contoh soal berikut ini:
Contoh Soal:
Sebuah dadu dilemparkan sebanyak 80 kali. Hitunglah frekuensi harapan munculnya mata dadu yang kurang dari 4!
Penyelesaian:
Misalkan A = kejadian munculnya angka dadu kurang dari 4,
maka A = {1, 2, 3} dan P(A) = 3/6 = 1/2
Frekuensi harapan = P(A) x banyaknya percobaan
Frekuensi harapan = 1/2 x 80 = 40
Sehingga frekuensi harapan munculnya mata dadu yang kurang dari 4 adalah 40 kali.
Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Yang dimaksud dengan peluang komplemen dari suatu kejadian adalah peluang dari suatu kejadian yang berlawanan dengan suatu kejadian yang ada. Komplemen dari kejadian A merupakan himpunan dari seluruh kejadian yang bukan A. Komplemen dari kejadian A dapat ditulis sebagai Ac. Perlu kalian ingat bahwa peluang yang dimiliki suatu kejadian dan komplemennya selalu berjumlah 1 artinya suatu kejadian pasti terjadi atau pasti tidak terjadi. Sehingga rumusnya adalah:
P(A) + P(Ac) = 1
P(Ac) = 1 – P(A)
Contoh:
Apabila kita melempar dadu bermata 6, maka peluang untuk tidak mendapat sisi dadu 4 adalah:
P(4c) = 1 – P(4)
P(4c) = 1 – 1/6
P(4c) = 5/6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar